Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Apa Itu Decentralized Finance (DeFi)?

Rabu, Juli 10, 2024 | 12:29 WIB Last Updated 2024-07-10T05:41:17Z

Pengertian DeFi

Decentralized Finance atau DeFi merupakan sebuah pergerakan yang bertujuan untuk menghadirkan layanan keuangan terbuka, tanpa izin, transparan dan tersedia bagi setiap orang tanpa adanya otoritas terpusat.

Hal ini bisa dilakukan DeFi karena teknologi smart contract yang ada dibaliknya, itu adalah sebuah program yang ada di Blokckchain Ethereum . Smart contract dapat memungkinkan developer membangun fungsionalitas yang jauh lebih canggih bukan sekadar mengirim atau menerima mata uang digital.

Selain itu, DeFi dapat menjadi alternatif global untuk setiap layanan keuangan yang digunakan saat ini. Misalnya tabungan, pinjaman, perdagangan, asuransi dan lainnya dapat diakses siapa saja di dunia dengan hanya menggunakan smartphone dan koneksi internet.   

Meski bisa diakses secara terbuka, namun para pengguna tetap memiliki kendali penuh atas aset-aset mereka dengan menggunakan aplikasi terdesentralisasi atau Dapps.  Aplikasi ini memungkinkan pengguna membuat stablecoin, meminjamkan uang dan mendapatkan bunga pada aset crypto yang dimiliki.

Pengguna juga dapat mengambil pinjaman, menukar aset, membeli aset jangka lama atau pendek hingga menerapkan strategi investasi canggih dan otomatis.

Manfaat Utama DeFi 

  • Tidak ada perantara
Jika bank tradisional memiliki perantara untuk melakukan transaksi, maka DeFi sebaliknya. Teknologi blockchain yang digunakan DeFi tidak membutuhkan itu, sehingga transaski bisa dilakukan dengan cepat. Pengguna juga dapat memegang kendali atas aset atau dana yang mereka miliki dan memantaunya jika ada perubahan.

  • Layanan tidak akan ditutup
Di bank jika ada suatu krisis atau masalah bisa saja layanannya ditutup dan nasabah tidak bisa mengakses data atau dana yang mereka miliki. Tetapi di DeFi hal ini tidak mungkin terjadi, soalnya layanan keuangan yang ada di decentralized finance dipasang di atas blockchain sehingga data yang direkam dan tersebar terdiri dari ribuan nodes yang membuat potensi penutupan layanan hampir tidak mungkin terjadi. Data pengguna tetap aman karena memiliki banyak salinan yang tersebar di jaringan.

  • Kemudahan akses
Di DeFi pengguna dapat mengksesnya di mana saja asalkan memiliki koneksi internet dan smartphone. Decentralized finance ini juga memungkinkan masyarakat yang tidak memiliki layanan keuangan di daerah berpenghasilan rendah mendapatkan akses ke layanan keuangan yang di sediakan oleh teknologi terdesentralisasi ini

  • Mengurangi biaya
DeFi dapat mengurangi biaya transaksi karena tidak menggunakan perantara, sehingga pengguna tidak perlu membayar seperti menggunakan bank konvensional jika melakukan transaksi.

  • Beda DeFi dan Bank Konvesional
Pertama yang membedakan DeFi dengan bank konvensional adalah pengelolanya. Jika bank konvensional dikelola oleh institusi dan karyawan, DeFi menulis segala aturan dalam kode di smart contract yang kemudian disebarkan ke dalam blockchain, dan nantinya DeFi dapat menjalankan sendiri operasinya dengan sedikit atau tanpa campur tangan manusia.  

Kedua adalah transparansi, kode yang ada di teknologi ini bisa dilihat siapa saja. Ini akan membangun kepercayaan yang berbeda dengan pengguna, karena siapapun dapat memahami fungsi kontrak atau menemukan bug.

Semua aktivitas transaksi terbuka namun dengan nama samaran yang tidak akan terikat langsung dengan identitas asli di kehidupan nyata penggunaya. Sehingga meski sifatnya sangat transparan, pengguna tetap memiliki privasi.

Jika bank konvensional belum bersifat global dan hanya terbatas di satu negara saja, DeFi dari awal sudah dirancang untuk global.  Misalnya satu pengguna ada di Amerika dan satu lagi ada di Indonesia, kedua pengguna itu tetap memiliki akses ke layanan dan jaringan DeFi yang sama. 

Walau begitu mungkin ada sedikit perbedaan karena adanya aturan setempat. Tapi intinya, secara teknis sebagian besar aplikasi DeFi tersedia untuk siapa saja selama mereka memiliki koneksi internet.

Perbedaan keempat dari bank konvensional yang memiliki izin rumit, DeFi justru sebaliknya, siapapun bisa berpatisipasi dan menggunakaannya.  Pengguna  dapat berinteraksi langsung dengan kontrak pintar dari wallet crypto mereka.

Perbedaan selanjutnya adalah pengguna teknologi ini bisa lebih fleksibel, termasuk jika mereka tidak menyukai tampilan antarmuka Dapp, mereka dapat menggunakan antarmuka dari pohak ketika atau bahkan membangun tampilan sendiri. Kontrak pintar seperti API pun dapat digunakan siapa pun untuk membangun aplikasi.

Terakhir, perbedaan DeFi dengan yang lainnya adalah aplikasinya dapat disusun dengan menggabungkan produk DeFi lainnya layaknya seperti bermain Lego

Secara singkat berikut inilah perbedaan antara bank konvensional dan DeFi.

DeFi sekarang merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di crypto. Sampai saat ini pengguna telah memasukkan lebih dari $600 juta crypto ke dalam smart contract ini.

Dampak dari Decentralized Finance

  • Akses global ke layanan finansial
Salah satu motivasi dibangunnya DeFi adalah masih banyak masyarakat yang kekurangan akses pada layanan finansia karena berbagai kendala misalnya jarak yang jauh antara kegiatan ekonomi dan provider layanan.

Dengan adanya Defi maka hal ini dapat diatasi, bahkan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah mereka tetap dapat mengakses layanan keuangan dengan leluasa asalkan mereka memiliki koneksi interenet dan smartphone.  

Dalam sistem yang terdesentralisasi ini, trader di perusahaan finansial dunia akan memiliki akses ke level yang beragam misalnya saja kepada kelompok petani yang ada di Indonesia ataupun negara lainnya.

  • Pembayaran lintas negara lebih murah
Keuangan terdesentralisasi menghilangkan perantara sehingga pengiriman uang antar negara (remittance) menjadi lebih murah.  Di sistem saat ini biaya pengiriman uang antar negara memilki biaya remitansi di kisaran 7%, namun melalui layanan desentralisasi ini biaya tersebut bisa dturunkan sampai dibawah 3%.

  • Transaksi yang tahan sensor
Di sistem yang terdesentralisasi ini transaksi tidak bisa diubah, dan blockchain tidak bisa ditutup oleh pemerintah, bank sentral ataupun perusahaan besar. Di negara yang sedang mengalami krisis atau memiliki pemerintahan diktaktor kehadiran DeFi tentu sangat membantu karena masyarakat dapat memindahkan dana mereka ke sana untuk melindungi dari inflasi atau kebijakan ekonomi yang merugikan.

  • Privasi dan keamanan yang  semakin baik
Di decentralized finance ini pengguna memiliki akses langsung ke akunnya dan bisa melakukan transaksi secara aman tanpa validasi dari central authority misalnya bank sentral.

  • Penggunaan yang cukup mudah
Decentralized finance memiliki beberapa jenis transaksi yang lebih mudah dan tidak terlalu kompleks sehingga bisa mudah dipahami. Misalnya dengan menggunakan sistem ini, pebisnis di Indonesia dapat mendapatkan investasi dan modal dari user di negara lain.

  • Produk DeFi yang Populer
Produk atau sektor DeFi yang paling populer dan berkembang pesat adalah borrowing and lending platforms.  Sektor ini mirip dengan bank, pengguna menyetor uang dan mendapatkan bunga dari pengguna lain yang meminjam aset mereka.

Namun, dalam hal ini asetnya berupa kontrak digital dan cerdas yang menghubungkan pemberi pinjaman dengan peminjam, memberlakukan persyaratan pinjaman, dan mendistribusikan bunga. Dan itu semua terjadi tanpa perlu mempercayai satu sama lain atau bank perantara.

Kemudian dengan memotong perantara, pemberi pinjaman dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi dan lebih memahami risiko berkat transparansi yang disediakan oleh blockchain.

Token yang disebut stablecoin juga penting bagi ekosistem DeFi. Anda mungkin mendapat kesan bahwa semua cryptocurrency mudah menguap. Namun, stablecoin adalah token yang dirancang untuk menyimpan nilai tertentu dan biasanya dipatok pada mata uang fiat seperti dolar AS.

Misalnya, DAI adalah stablecoin yang dipatok ke USD dan didukung oleh ether (ETH). Untuk setiap DAI, ada $1,50 dari ETH yang dikunci dalam kontrak pintar MakerDAO sebagai jaminan.

Jenis lain dari aplikasi DeFi populer adalah apa yang disebut pertukaran desentralisasi, atau singkatnya DEX. DEX adalah pertukaran mata uang kripto yang menggunakan smart contract untuk menegakkan aturan perdagangan, melaksanakan perdagangan, dan menangani dana dengan aman saat diperlukan. Ketika Anda berdagang di DEX, tidak ada operator penukaran, tidak ada pendaftaran, tidak ada verifikasi identitas, atau biaya penarikan.

Itu dia penjelasan seputar DeFi atau Decentralized Finance. Pada dasarnya sistem ini difokuskan untuk membangun layanan keuangan dan finansial yang mandiri, terpisah dari sitem keuangan tradisional yang terpaku kepada kebijakan pemerintah.

Ini akan memungkinkan lebih banyak sistem keuangan yang menjangkau lebih banyak kalangan. DeFi sejauh ini memang belum familier bagi masyarakat dunia karena belum semua orang teredukasi oleh sistem ini dan blokcchain.

Namun seiring berjalannya waktu DeFi akan makin dikenal dan memperluas jangkauannya yang bisa saja mengambil alih sistem keuangan tradisional yang dikuasai oleh pemerintah atau segelintir perusahaan hingga bank.


Sumber : coinvestasi.com

×
Berita Terbaru Update