Goldman Sachs bergabung dengan raksasa Wall Street lainnya dalam melakukan diversifikasi ke kripto dengan rencana untuk meluncurkan tiga proyek tokenisasi tahun ini di tengah meningkatnya minat dari klien.
Dana tersebut akan menargetkan klien institusional di AS dan Eropa, kepala aset digital global Mathew McDermott mengatakan kepada Fortune dalam sebuah wawancara, seraya menambahkan bahwa bank investasi tersebut juga berencana untuk membuat pasar bagi aset dunia nyata yang ditokenisasi (RWA).
❝ Goldman Sachs akan meluncurkan tiga proyek tokenisasi pada akhir tahun, kata kepala aset digital. https://t.co/8nqj6pv7xl
— FORTUNE (@FortuneMagazine) 10 Juli 2024 ❞
— FORTUNE (@FortuneMagazine) 10 Juli 2024 ❞
Sejak memulai perdagangan pada bulan Januari, ETF Bitcoin spot AS telah menarik lebih dari $50 miliar aset yang dikelola.
RWA yang ditokenisasi semakin diminati di kalangan perusahaan AS
Inisiatif terkini oleh Goldman Sachs muncul di tengah meningkatnya minat terhadap RWA tokenisasi di antara perusahaan-perusahaan AS.
Pengelola aset senilai $10 triliun BlackRock telah terjun ke ruang tokenisasi dengan BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund (BUIDL), yang mengelola aset sekitar $500 juta.
Franklin Templeton juga memiliki aset senilai $400 juta yang dikelolanya untuk OnChain US Government Money Fund (FOBXX) dan token BENJI pada blockchain Polygon dan Stellar.
McDermott mencatat bahwa Goldman Sachs tidak akan menggunakan blockchain publik seperti Ethereum untuk proyek tokenisasi seperti yang dilakukan BlackRock. Sebaliknya, perusahaan berencana untuk menggunakan jaringan yang diizinkan agar tetap patuh.
Bank investasi tersebut juga berencana untuk melakukan ekspansi ke kripto dengan "eksekusi" dan "sub-penitipan," kata McDermott. Namun, ekspansi ini akan bergantung pada apakah pemerintah AS melunakkan pendiriannya terhadap industri kripto.
Source : thebittimes.com